Sabtu, 07 September 2013

Sebuah visi

Visi merupakan raihan tertinggi. Ibarat pulau idaman, visi adalah pulau tempat berlabuh. Akan ada pulau-pulau yang disinggahi. Pulau-pulau kecil inilah yang berlaku sebagai misi.

Visi akan menentukan arah dan laju pergerakan. Keburaman visi akan membuat konsentrasi kerja tak jelas alias mood mood-an. sekarep ae...

Lalu, apa syarat visi?
Visi merupakan tujuan akhir. Tujuan final dari sebuah tindakan yang dilakukan. Dalam kehidupan, boleh terjadi ada visi-visi kecil. Visi yang ingin diraih dari sebuah agenda. Tapi, visi-visi itu selayaknya mendukung jalan menuju visi kehidupan pribadi. Berangkat dari kesadaran akan tiba masa pertanggungjawaban dii hadapan Allah swt., maka visi utama kehidupan harus berkaitan erat dengan masa tersebut. Maka, visi-visi kecil harus mengarah kepada visi utama. Contohnya, bila visi utama adalah mampu bertanggung jawab dengan baik di hadapan Allah. Maka visi-visi kecil harus mendukungnya, contoh; suksesnya acara tanpa beban hutang dan penzhaliman. Visi-visi kecil adalah misi utuk sampai pada visi utama.

Tujuan akhir harus penuh kebaikan. Baik kebaikan pribadi maupun komunitas. Kebaikan itu dinilai berdasarkan standar sang Maha Khalik, Allah swt. Tidak memakai standar kebaikan versi sendiri alias sekarep dewe...

Visi hendaknya realistik. Visi yang jelas tentu memilki kemungkinan besar terwujud. tidak boleh 50:50. Setidaknya, 51 untuk kemungkinan terwujud dan sisanya untuk kemungkinan tak terwujud. Jadi, perlu kecermatan resiko dari sebuah tindakan. Maka utamakan kebaikan untuk semua.

Selamat menyusun visi...!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar