Minggu, 25 Juli 2010

Menyudahi Kesalahan Biasa

Bismillahirrahmanirrahim!

Beranjak dari tumpukan kemalasan. Merangkak dari gundukan keresahan akan masa yang akan datang. Melangkah menyususri kesedihan. Meskipun terkadang seolah berkabut. Perjalanan ini penuh kekaburan.

Yang jelas, ketidakmauan untuk mengakhiri segalanya dengan kegetiran mulai menelusup dan mempengaruhi hormon motivasi. Gerakan itu perlahan mendobrak dan mengobrak-abrik dinding kenyamanan. Sakit sekali rasat tarikannya. Meski sadar akan kebaikannya dan butuh akan kesudahannya, gebrakan itu kadang dihalangi oleh jiwa dan hati.

Sudahlah! Rasanya tidak pernah keoptimisan yang aku tuliskan. Aku kini tentunya bukan aku yang dulu. Dan pasti tidak sama dengan aku di masa yang akan datang. Karena perubahan itu konstan. Setidaknya waktu.

Melepaskan segala atribut diri yang sudah dimiliki sejak lama walaupun beberapa waktu lalu terasa sangat berat. Apalagi dalam rangka mengubah karakter yang sudah berlarut-larut dalam jiwa. Tapi, masih ada ruang. Ya, karena sebenarnya semua yang kini besar berawal dari yang paling kecil.

Jadi berbuat aja yang kecil-kecil. Seiring dengan kettekunan dan waktu kelak ia akan memberikan warna baru yang gemerlap sehingga menyemburatlah keindahan.

Ya, terasa letih dengan kesalahan yang terus berulang. Dan itu seputar hal kecil saja. Hal yang tak pernah kupermasalahkan ternyata mengundang sejuta rasabagi yang lain. Sakit hati. Biasanya itu efek yang akan hadir tanpa kusadari. Sekian orang sudah sakit hati dengan hal yang menurutku amat sepele dan biasa aja.

Inikah bentuk keegoanku? Ataukah ini bentuk kelalaian yang di sengaja?

Yang jelas, aku tak pernah mengharapkan kejadian yang membuat sakit hati itu terjadi. Pada siapa pun. Aku doakan semoga sakit hati mereka digantikan dengan ketenangan dan rasa semangat untuk beramal. Dan Allah mudahkan semua urusan mereka.

Jadi penuh dosa. Maafkan aku yaaaaaaaaa.

Selagi ada waktu, aku akan upayakan perubahan ini. Ya, meninggalkan kebiasaan salah yang dianggap sepele. Mudahkan bagiku ya Allah....

Met Berubah wahai jiwa
Teguhlah pada prinsip
Sabarlah atas cobaan.
Kuatkan asamu
Nyatakan mimpi dan visimu dalam setiap ingatmu
Sehingga sekecil apapun yang dilakukan maka itu adalah jalan menuju visi
meraih mimpi
mendapatkan asa.










Teruntukmu Ibu

Maafkan aku
Aku malu bertemu denganmu
Aku takut ebgkau marah dan kecewa
harapanmu dan juga pesan Ayah
tetap kuingat

Maafkan, karena menganggap bisa dan sepele
akhirnya kini aku harus tersiksa

Ibu
walau mungkin engkau tak pernah membaca ini
aku tahu engkau akan rasakan getaran ini
karena aku berupaya
untuk jiwaku selalu satu irama dan satu gelombang dengan jiwamu
karena aku mencintaimu,Ibu

Maafkan, kalau sebatas ungkapan
Maafkan

Semoga keyakinanku bahwa akan datang masa dan perolehan terbaik
sudah kian dekat
sehingga aku mampu berikan padamu




Tuhan,kuatkanlah jiwa ini
melawan dan keluar dari godaan syetan
juga semua cabaran dan mehnah
Pada-Mu aku sandarkan
Pada-Mu aku serahkan
Wahai penguasa hidupku
Allah yang maha pengasih
.........
,,,,,
///////////////

Tidak ada komentar:

Posting Komentar